Headlines News :
Home » » Kitab At Tauhid

Kitab At Tauhid

Written By Unknown on Selasa, 22 Januari 2013 | 04.31

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Bismillah.

Bab.19.Faktor Yang Menyebabkan Manusia Menjadi Kafir Dan Meninggalkan Agama Mereka, Yaitu Sikap Yang Berlebihan Kepada Orang-Orang Shalih
----------------------------....----------------------------
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.”(QS.An-Nisa’:171).

“Dan mereka berkata, "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwaa’, yaghuts, ya’uq dan nasr.”(QS.Nuh:23).

Ini adalah nama-nama orang shalih dari kaum Nabi Nuh. Tatkala mereka meninggal, setan membisikkan kepada kaum mereka,
“Dirikanlah patung-patung pada tempat yang pernah diadakan pertemuan di sana oleh mereka, dan namailah patung-patung itu dengan nama-nama mereka”.
Orang-orang itu pun melaksanakan bisikan setan tersebut, tetapi patung-patung mereka ketika itu belum disembah. Hingga orang-orang yang mendirikan patung itu meninggal dan ilmu agama dilupakan orang, barulah patung-patung tadi disembah.

Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah(1)mengatakan:Banyak kalangan salaf yang berkata:
“Setelah mereka itu meninggal, orang-orang pun sering mendatangi kuburan mereka, lalu membikin patung-patung mereka; kemudian, setelah masa demi masa berlalu, akhirnya disembahlah patung-patung tersebut.”

Diriwayatkan dari ‘Umar bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Janganlah kamu berlebih-lebihan memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani telah berlebih-lebihan memuji (‘Isa) putera Maryam. Aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah, "Abdullah wa Rasuluhu" (Hamba dan RasulNya).” (Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim).

Dan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:“Jauhilah oleh kalian sekalian sikap berlebihan, karena sesungguhnya sikap berlebihan itulah yang menghancurkan umat-umat sebelum kamu.”(2).

Muslim meriwayatkan dari Ibnu Ma’ud bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Binasalah orang-orang yang berlebihan tidakannya. (beliau sebutkan
kalimat ini sampai tiga kali).”

Kandungan dari Bab Ini:
-------------...--------------
1).Bahwa orang yang memahami bab ini dan kedua bab berikutnya, akan jelas baginya keterasingan Islam; dan akan melihat betapa kuasa Allah itu merubah hati manusia.
2).Mengetahui bahwa mula pertama syirik yang terjadi di muka bumi ini adalah karena sikap yang tidak benar terhadap orang-orang shalih.
3).Mengetahui apa yang pertama kali diperbuat orang-orang sehingga ajaran Nabi menjadi berubah, dan apa faktor penyebabnya. Padahal para nabi itu, sebagaimana diketahui adalah utusan Allah.
4).Diterimanya hal-hal bid’ah, padahal syari’at Ilahi dan fitrah murni manusia menolaknya.
5).Faktor yang menyebabkan itu semua adalah percampur-adukan antara al-haq dan al-bathil. Adapun yang pertama, ialah rasa cinta kepada orang-orang shalih. Sedangkan yang kedua adalah tindakan yang dilakukan sejumlah orang berilmu dan beragama dengan maksud untuk sesuatu kebaikan, tetapi orang-orang yang datang sesudah mereka menduga bahwa apa yang mereka maksudkan bukanlah hal itu.
6).Tafsiran ayat dalam surat Nuh.(3).
7).Watak manusia bahwa al-haq yang ada dalam dirinya bisa berkurang, sedangkan al-bathil malah bisa bertambah.
8).Bab ini mengandung suatu bukti bagi kebenaran pernyataan kaum salaf bahwa bid’ah adalah penyebab kekafiran, dan lebih disenangi oleh Iblis dari pada maksiat, karena maksiat masih bisa diampuni, sedangkan bid’ah tidak.
9).Setan mengetahui tentang dampak yang diakibatkan oleh bid’ah, sekalipun maksud pelakunya adalah baik.
10).Mengetahui kaidah umum, yaitu bahwa sikap yang berlebihan dalam agama dilarang; dan mengetahui pula dampak yang diakibatkannya.
11).Bahaya dari perbuatan sering berdiam diri di kuburan dengan niat untuk suatu amal shalih.
12).Larangan adanya patung-patung dan hikmah dalam pemusnahannya [untuk menjaga kemurnian tauhid dan mengikis kemusyrikan).
13).Kisah tentang kaum Nabi Nuh tersebut mengandung makna besar, dan diperlukan sekali, meskipun sudah dilakukan.
14).Hal yang paling mengherankan, bahwa mereka [ahli bid'ah] telah membaca kisah ini dalam kitab-kitab tafsir dan hadits dan mengerti arti kalimatnya; tetapi Allah menutup hati mereka, sehingga mereka mempunyai keyakinan bahwa apa yang dilakukan oleh kaum Nabi Nuh adalah amal ibdah yang terbaik, maka mereka pun berkeyakinan bahwa apa yang dilarang Allah dan RasulNya adalah kekafiran yang menghalalkan darah dan harta.
15).Dinyatakan bahwa sikap kaum Nabi Nuh yang berlebihan terhadap orang-orang shalih tiada lain karena mengharap syafa’at mereka.
16).Mereka menduga bahwa inilah maksud orang-orang yang berilmu yang mendirikan patung-patung itu.
17).Pernyataan penting yang termuat dalam sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, “Janganlah kamu berlebih-lebihan memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani telah berlebih-lebihan memuji (‘Isa) putera Maryam.”
Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan Allah kepada beliau, yang telah menyampaikan risalah dengan sebenar-benarnya.
18).Ketulusan hati beliau shallallahu’alaihi wa sallam kepada kita dengan memperingatkan bahwa akan binasa orang-orang yang berlebihan tidakannya.
19).Dinyatakan dalam kisah bahwa patung-patung itu baru disembah setelah ilmu (agama). dilupakan. Dengan demikian, dapat diketahui nilai keberadaan ilmu ini dan bahayanya apabila hilang.
20).Bahwa setiap hilangnya ilmu adalah matinya para ulama’.

Catatan Kaki:
------...-------
(1).Abu Abdillah: Muhammad bin Abu Bakar bin Ayyub bin Sa’ad Az-Zur’I Ad-Dimasyqi, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, seorang ulama besar dan tokoh gerakan da’wah Islamiyah, murid Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Beliau mempunyai banyak karya ilmiah. Dilahirkan tahun 691H (1292 M) dan meninggal tahun 751H (1350M).
(2).Hadits riwayat Imam Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas.
(3).Ayat ini menunjukkan bahwa yang berlebihan dan melampaui batas terhadap orang-orang shalih adalah penyebab terjadinya syirik dan ditinggalkannya tuntunan agama para nabi.

Bab.20.SIKAP KERAS RASULULLAH TERHADAP ORANG YANG BERIBADAH KEPADA ALLAH DI SISI
KUBURAN ORANG SHALIH: MAKA, BAGAIMANAKAH JIKA ORANG SHALIH ITU DISEMBAH
-------------------------....-----------------------------
Diriwayatkan dalam Shahih (Al-Bukhari dan Muslim), dari 'Aisyah bahwa Ummu Salamah menceritakan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentanggereja dengan rupaka-rupaka yang ada di dalamnya yang dilihatnya di negeri Habasyah (Ethiopia).Maka bersabdalah beliau:

"Mereka itu, apabila ada orang yang shalih atau seorang hamba yang shalihmeninggal, mereka bangun di atas ku-burannya sebuah tempat ibadah dan membuat didalam tempat itu rupaka-rupaka. Mereka itulah sejelek-jelek makhluk di hadapan Allah."

Mereka dihukumi beliau sebagai sejelek-jelek makhluk, karena melakukan dua fitnah sekaligus,yaitu fitnah memuja kuburan dengan membangun tempat ibadah diatasnya dan fitnah membuat rupaka-rupaka.

Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari 'Aisyah,ia berkata: "Tatkala Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam hendak diambil nyawanya,beliau pun segera menutupkan kain di atas mukanya, lalu beliau buka lagi kain itu tatkala terasa menyesakkan napas. Ketika beliau dalam keadaan demikian itulah,beliau bersabda:

"Semoga laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani,mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah."

Beliau memperingatkan agar dijauhi perbuatan mereka, dan seandainya bukan karena hal itu niscaya kuburan beliau akan ditam-pakkan,hanya saja dikhawatirkan akan dijadikan sebagai tempat ibadah.

Muslim meriwayatkan dari Jundab bin 'Abdullah, katanya: "Aku mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam lima hari sebelum wafatnya bersabda:

"Sungguh aku menyatakan setia kepada Allah dengan menolak bahwa aku mempunyai seorang khalil (kekasih mulia) dari antara kamu,karena sesungguhnya Allah telah menjadikan aku sebagai khalil; seandainya aku menjadikan seorang khalil dari antara umatku, niscaya aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai khalil. Dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya umat-umat sebelum kamu telah menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah, tetapi janganlah kamu sekalian menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah, karena aku benar-benar melarang kamu
perbuatan itu."

Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam menjelang akhir hayatnya sebagaimana dalam hadits Jundab telah melarang umatnya untuk menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah.Kemudian,tatkala dalam keadaan hendak diambil nyawanya -sebagaimana dalam hadits 'Aisyah beliau melaknat orang yang melakukan perbuatan itu.Shalat di sekitar kuburan termasuk pula dalam pengertian menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah;dan inilah makna dari kata-kata 'Aisyah: "... dikhawatirkan akan dijadikan sebagai
tempat ibadah.", karena para sahabat belum pernah membangun masjid (tempat
ibadah) di sekitar kuburan beliau, padahal setiap tempat yang dimaksudkan untuk
melakukan shalat di sana itu berarti sudah dijadikan sebagai masjid, bahkan
setiap tempat yang dipergunakan untuk shalat di sebut masjid, sebagaimana yang
telah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam :

"Telah dijadikan bumi ini untukku sebagi masjid dan alat untuk bersuci."(Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

Dan Imam Ahmad meriwayatkan hadits marfu' dengan sanad jayyid, dari Ibnu Mas'ud radhyallahu’anhu:

"Sesungguhnya, termasuk sejelek-jelek manusia ialah orang-orang yang masih hidup ketika terjadi Kiamat dan orang-orang yang menjadikan kuburan sebagi tempat ibadah."(Hadits ini diriwayatkan pula dlam Shahih Abu Hatim)

Kandungan dari  bab ini:
------------...--------------
1).Dinyatakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa orang yang membangun
tempat untuk beribadah kepada Allah di sisi kuburan orang shalih [termasuk sejelek-jelek makhluk di hadapan Allah], sekalipun baik niatnya.
2).Dilarang dan diperingatkan dengan keras adanya rupaka-rupaka di dalam tempat ibadah.
3).Mengambil pelajaran dari upaya maksimal yang dilakukan Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam dalam masalah ini. Bagaimana beliau menjelaskan terlebih dahulu kepada para sahabat bahwa orang yang membangun tempat ibadah di sekitar
kuburan orang shalih termasuk sejelek-jelek makhluk di hadapan Allah;kemudian,lima hari sebelum wafat, beliau mengeluarkan pernyataan yang melarang umatnya menjadikan kuburan-kuburan sebagai tempat ibadah;terakhir, beberapa saat menjelang wafatnya, beliau masih merasa belum cukup dengan tindakan-tindakan yang diambilnya, sehingga beliau melaknat orang-orang yang melakukan perbuatan ini.
4).Rasulullah melarang pula perbuatan tersebut dilakukan di sisi kuburan beliau,sebelum kuburan itu sendiri ada.
5).Menjadikan kuburan nabi-nabi sebagai tempat ibadah merupakan tradisi orang-orang Yahudi dan Nasrani.
6).Rasulullah melaknat mereka karena perbuatan mereka ini.
7).Beliau melaknat orang-orang Yahudi dan Nasrani dengan perbuatan mereka itu dimaksudkan untuk memperingatkan kita agar menghindari perbuatan semacam ini terhadap kuburan beliau.
8).Alasan tidak ditampakkannya kuburan beliau, karena dikhawatir-kan akan dijadikan sebagai tempat ibadah.
9).Pengertian "menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah", ialah melakukan suatu ibadah,seperti;shalat di sisi kuburan, sekalipun tidak dibangun di atasnya sebuah tempat ibadah].
10).Rasulullah menghubungkan antara orang yang menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah dengan orang yang masih hidup ketika terjadi Kiamat adalah untuk memperingatkan bentuk perbuatan yang merupakan jalan menuju syirik, sebelum terjadi;di samping bahwa syirik adalah akhir keadaan di dunia.
11).Khutbah yang disampaikan oleh Rasulullah pada waktu lima hari sebelum wafat,mangandung bantahan terhadap kedua kelompok yang mereka itu adalah ahli bid'ah yang paling jelek, bahkan sebagian kalangan ulama menyatakan bahwa mereka di
luar tujuh puluh dua golongan dalam umat Islam, yaitu Rafidhah(1)danJahmiyah(2). Dan karena Rafidhahlah terjadi kemusyrikan dan penyembahan kuburan,serta merekalah yang pertama kali mem-bangun masjid di atas kuburan.
12).Rasulullah [adalah manusia biasa], merasakan beratnya sakaratul maut.
13).Beliau dimuliakan Allah dengan diangkat sebagai "khalil" (sebagaimana Nabi Ibrahim).
14).Dinyatakan bahwa khalil lebih tinggi tingkatannya daripada habib (kekasih).
15).Dinyatakan bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah sahabat yang paling mulia.
16).Hal tersebut merupakan isyarat bahwa Abu Bakar akan menjadi khalifah (sesudah beliau).

Catatan Kaki:
-------...------
(1).Rafidhah adalah salah stu sekte dalam aliran Syi'ah.Mereka bersikap yang berlebih-lebihan terhadap Ali dan AHlul Bait,dan mereka menyatakn permusuhan terhadap sebagian besar sahabat khusunsnya Abu Bakar dan Umar.
(2).Jahmiyah,adalah aliran yang timbul pada akhir Khilafah Bani Umayah.Disebut demikian,karena dinisbatkan pada tokoh mereka yaitu Kahm bin Shafwan At-Tirmidzi yang terbunuh pada tahun 128H.Diantara pendapat aliran ini.Menolak kebenaran adanya asma'dan sifat Allah,karena menurutr anggapan mereka asma' dan sifat adalah ciri khas makhluk,maka apabila diakui dan ditetapkan untuk Allah berarti menyempurnakan Allah dengan Makhluk-Nya.

Wallahu Ta'ala Alam.

(Dinukil dari “Kitab At-Tauhid Al-Ladzi Huwa Haqqullah 'Alal-Abid buah karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah cetakan keempat,jumadal Ula 1424H/Juli2003M).

Insyallahu Ta'ala Bersambung

---------Semoga Bermanfaat Barakallahufik--------
Bismillah.

Bab.19.Faktor Yang Menyebabkan Manusia Menjadi Kafir Dan Meninggalkan Agama Mereka, Yaitu Sikap Yang Berlebihan Kepada Orang-Orang Shalih
----------------------------....----------------------------
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.”(QS.An-Nisa’:171).

“Dan mereka berkata, "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwaa’, yaghuts, ya’uq dan nasr.”(QS.Nuh:23).

Ini adalah nama-nama orang shalih dari kaum Nabi Nuh. Tatkala mereka meninggal, setan membisikkan kepada kaum mereka,
“Dirikanlah patung-patung pada tempat yang pernah diadakan pertemuan di sana oleh mereka, dan namailah patung-patung itu dengan nama-nama mereka”.
Orang-orang itu pun melaksanakan bisikan setan tersebut, tetapi patung-patung mereka ketika itu belum disembah. Hingga orang-orang yang mendirikan patung itu meninggal dan ilmu agama dilupakan orang, barulah patung-patung tadi disembah.

Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah(1)mengatakan:Banyak kalangan salaf yang berkata:
“Setelah mereka itu meninggal, orang-orang pun sering mendatangi kuburan mereka, lalu membikin patung-patung mereka; kemudian, setelah masa demi masa berlalu, akhirnya disembahlah patung-patung tersebut.”

Diriwayatkan dari ‘Umar bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:
“Janganlah kamu berlebih-lebihan memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani telah berlebih-lebihan memuji (‘Isa) putera Maryam. Aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah, "Abdullah wa Rasuluhu" (Hamba dan RasulNya).” (Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim).

Dan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:“Jauhilah oleh kalian sekalian sikap berlebihan, karena sesungguhnya sikap berlebihan itulah yang menghancurkan umat-umat sebelum kamu.”(2).

Muslim meriwayatkan dari Ibnu Ma’ud bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Binasalah orang-orang yang berlebihan tidakannya. (beliau sebutkan
kalimat ini sampai tiga kali).”

Kandungan dari Bab Ini:
-------------...--------------
1).Bahwa orang yang memahami bab ini dan kedua bab berikutnya, akan jelas baginya keterasingan Islam; dan akan melihat betapa kuasa Allah itu merubah hati manusia.
2).Mengetahui bahwa mula pertama syirik yang terjadi di muka bumi ini adalah karena sikap yang tidak benar terhadap orang-orang shalih.
3).Mengetahui apa yang pertama kali diperbuat orang-orang sehingga ajaran Nabi menjadi berubah, dan apa faktor penyebabnya. Padahal para nabi itu, sebagaimana diketahui adalah utusan Allah.
4).Diterimanya hal-hal bid’ah, padahal syari’at Ilahi dan fitrah murni manusia menolaknya.
5).Faktor yang menyebabkan itu semua adalah percampur-adukan antara al-haq dan al-bathil. Adapun yang pertama, ialah rasa cinta kepada orang-orang shalih. Sedangkan yang kedua adalah tindakan yang dilakukan sejumlah orang berilmu dan beragama dengan maksud untuk sesuatu kebaikan, tetapi orang-orang yang datang sesudah mereka menduga bahwa apa yang mereka maksudkan bukanlah hal itu.
6).Tafsiran ayat dalam surat Nuh.(3).
7).Watak manusia bahwa al-haq yang ada dalam dirinya bisa berkurang, sedangkan al-bathil malah bisa bertambah.
8).Bab ini mengandung suatu bukti bagi kebenaran pernyataan kaum salaf bahwa bid’ah adalah penyebab kekafiran, dan lebih disenangi oleh Iblis dari pada maksiat, karena maksiat masih bisa diampuni, sedangkan bid’ah tidak.
9).Setan mengetahui tentang dampak yang diakibatkan oleh bid’ah, sekalipun maksud pelakunya adalah baik.
10).Mengetahui kaidah umum, yaitu bahwa sikap yang berlebihan dalam agama dilarang; dan mengetahui pula dampak yang diakibatkannya.
11).Bahaya dari perbuatan sering berdiam diri di kuburan dengan niat untuk suatu amal shalih.
12).Larangan adanya patung-patung dan hikmah dalam pemusnahannya [untuk menjaga kemurnian tauhid dan mengikis kemusyrikan).
13).Kisah tentang kaum Nabi Nuh tersebut mengandung makna besar, dan diperlukan sekali, meskipun sudah dilakukan.
14).Hal yang paling mengherankan, bahwa mereka [ahli bid'ah] telah membaca kisah ini dalam kitab-kitab tafsir dan hadits dan mengerti arti kalimatnya; tetapi Allah menutup hati mereka, sehingga mereka mempunyai keyakinan bahwa apa yang dilakukan oleh kaum Nabi Nuh adalah amal ibdah yang terbaik, maka mereka pun berkeyakinan bahwa apa yang dilarang Allah dan RasulNya adalah kekafiran yang menghalalkan darah dan harta.
15).Dinyatakan bahwa sikap kaum Nabi Nuh yang berlebihan terhadap orang-orang shalih tiada lain karena mengharap syafa’at mereka.
16).Mereka menduga bahwa inilah maksud orang-orang yang berilmu yang mendirikan patung-patung itu.
17).Pernyataan penting yang termuat dalam sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, “Janganlah kamu berlebih-lebihan memujiku, sebagaimana orang-orang Nasrani telah berlebih-lebihan memuji (‘Isa) putera Maryam.”
Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan Allah kepada beliau, yang telah menyampaikan risalah dengan sebenar-benarnya.
18).Ketulusan hati beliau shallallahu’alaihi wa sallam kepada kita dengan memperingatkan bahwa akan binasa orang-orang yang berlebihan tidakannya.
19).Dinyatakan dalam kisah bahwa patung-patung itu baru disembah setelah ilmu (agama). dilupakan. Dengan demikian, dapat diketahui nilai keberadaan ilmu ini dan bahayanya apabila hilang.
20).Bahwa setiap hilangnya ilmu adalah matinya para ulama’.

Catatan Kaki:
------...-------
(1).Abu Abdillah: Muhammad bin Abu Bakar bin Ayyub bin Sa’ad Az-Zur’I Ad-Dimasyqi, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, seorang ulama besar dan tokoh gerakan da’wah Islamiyah, murid Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Beliau mempunyai banyak karya ilmiah. Dilahirkan tahun 691H (1292 M) dan meninggal tahun 751H (1350M).
(2).Hadits riwayat Imam Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas.
(3).Ayat ini menunjukkan bahwa yang berlebihan dan melampaui batas terhadap orang-orang shalih adalah penyebab terjadinya syirik dan ditinggalkannya tuntunan agama para nabi.

Bab.20.SIKAP KERAS RASULULLAH TERHADAP ORANG YANG BERIBADAH KEPADA ALLAH DI SISI
KUBURAN ORANG SHALIH: MAKA, BAGAIMANAKAH JIKA ORANG SHALIH ITU DISEMBAH
-------------------------....-----------------------------
Diriwayatkan dalam Shahih (Al-Bukhari dan Muslim), dari 'Aisyah bahwa Ummu Salamah menceritakan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentanggereja dengan rupaka-rupaka yang ada di dalamnya yang dilihatnya di negeri Habasyah (Ethiopia).Maka bersabdalah beliau:

"Mereka itu, apabila ada orang yang shalih atau seorang hamba yang shalihmeninggal, mereka bangun di atas ku-burannya sebuah tempat ibadah dan membuat didalam tempat itu rupaka-rupaka. Mereka itulah sejelek-jelek makhluk di hadapan Allah."

Mereka dihukumi beliau sebagai sejelek-jelek makhluk, karena melakukan dua fitnah sekaligus,yaitu fitnah memuja kuburan dengan membangun tempat ibadah diatasnya dan fitnah membuat rupaka-rupaka.

Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari 'Aisyah,ia berkata: "Tatkala Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam hendak diambil nyawanya,beliau pun segera menutupkan kain di atas mukanya, lalu beliau buka lagi kain itu tatkala terasa menyesakkan napas. Ketika beliau dalam keadaan demikian itulah,beliau bersabda:

"Semoga laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani,mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah."

Beliau memperingatkan agar dijauhi perbuatan mereka, dan seandainya bukan karena hal itu niscaya kuburan beliau akan ditam-pakkan,hanya saja dikhawatirkan akan dijadikan sebagai tempat ibadah.

Muslim meriwayatkan dari Jundab bin 'Abdullah, katanya: "Aku mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam lima hari sebelum wafatnya bersabda:

"Sungguh aku menyatakan setia kepada Allah dengan menolak bahwa aku mempunyai seorang khalil (kekasih mulia) dari antara kamu,karena sesungguhnya Allah telah menjadikan aku sebagai khalil; seandainya aku menjadikan seorang khalil dari antara umatku, niscaya aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai khalil. Dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya umat-umat sebelum kamu telah menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai tempat ibadah, tetapi janganlah kamu sekalian menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah, karena aku benar-benar melarang kamu
perbuatan itu."

Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam menjelang akhir hayatnya sebagaimana dalam hadits Jundab telah melarang umatnya untuk menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah.Kemudian,tatkala dalam keadaan hendak diambil nyawanya -sebagaimana dalam hadits 'Aisyah beliau melaknat orang yang melakukan perbuatan itu.Shalat di sekitar kuburan termasuk pula dalam pengertian menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah;dan inilah makna dari kata-kata 'Aisyah: "... dikhawatirkan akan dijadikan sebagai
tempat ibadah.", karena para sahabat belum pernah membangun masjid (tempat
ibadah) di sekitar kuburan beliau, padahal setiap tempat yang dimaksudkan untuk
melakukan shalat di sana itu berarti sudah dijadikan sebagai masjid, bahkan
setiap tempat yang dipergunakan untuk shalat di sebut masjid, sebagaimana yang
telah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam :

"Telah dijadikan bumi ini untukku sebagi masjid dan alat untuk bersuci."(Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

Dan Imam Ahmad meriwayatkan hadits marfu' dengan sanad jayyid, dari Ibnu Mas'ud radhyallahu’anhu:

"Sesungguhnya, termasuk sejelek-jelek manusia ialah orang-orang yang masih hidup ketika terjadi Kiamat dan orang-orang yang menjadikan kuburan sebagi tempat ibadah."(Hadits ini diriwayatkan pula dlam Shahih Abu Hatim)

Kandungan dari bab ini:
------------...--------------
1).Dinyatakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa orang yang membangun
tempat untuk beribadah kepada Allah di sisi kuburan orang shalih [termasuk sejelek-jelek makhluk di hadapan Allah], sekalipun baik niatnya.
2).Dilarang dan diperingatkan dengan keras adanya rupaka-rupaka di dalam tempat ibadah.
3).Mengambil pelajaran dari upaya maksimal yang dilakukan Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam dalam masalah ini. Bagaimana beliau menjelaskan terlebih dahulu kepada para sahabat bahwa orang yang membangun tempat ibadah di sekitar
kuburan orang shalih termasuk sejelek-jelek makhluk di hadapan Allah;kemudian,lima hari sebelum wafat, beliau mengeluarkan pernyataan yang melarang umatnya menjadikan kuburan-kuburan sebagai tempat ibadah;terakhir, beberapa saat menjelang wafatnya, beliau masih merasa belum cukup dengan tindakan-tindakan yang diambilnya, sehingga beliau melaknat orang-orang yang melakukan perbuatan ini.
4).Rasulullah melarang pula perbuatan tersebut dilakukan di sisi kuburan beliau,sebelum kuburan itu sendiri ada.
5).Menjadikan kuburan nabi-nabi sebagai tempat ibadah merupakan tradisi orang-orang Yahudi dan Nasrani.
6).Rasulullah melaknat mereka karena perbuatan mereka ini.
7).Beliau melaknat orang-orang Yahudi dan Nasrani dengan perbuatan mereka itu dimaksudkan untuk memperingatkan kita agar menghindari perbuatan semacam ini terhadap kuburan beliau.
8).Alasan tidak ditampakkannya kuburan beliau, karena dikhawatir-kan akan dijadikan sebagai tempat ibadah.
9).Pengertian "menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah", ialah melakukan suatu ibadah,seperti;shalat di sisi kuburan, sekalipun tidak dibangun di atasnya sebuah tempat ibadah].
10).Rasulullah menghubungkan antara orang yang menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah dengan orang yang masih hidup ketika terjadi Kiamat adalah untuk memperingatkan bentuk perbuatan yang merupakan jalan menuju syirik, sebelum terjadi;di samping bahwa syirik adalah akhir keadaan di dunia.
11).Khutbah yang disampaikan oleh Rasulullah pada waktu lima hari sebelum wafat,mangandung bantahan terhadap kedua kelompok yang mereka itu adalah ahli bid'ah yang paling jelek, bahkan sebagian kalangan ulama menyatakan bahwa mereka di
luar tujuh puluh dua golongan dalam umat Islam, yaitu Rafidhah(1)danJahmiyah(2). Dan karena Rafidhahlah terjadi kemusyrikan dan penyembahan kuburan,serta merekalah yang pertama kali mem-bangun masjid di atas kuburan.
12).Rasulullah [adalah manusia biasa], merasakan beratnya sakaratul maut.
13).Beliau dimuliakan Allah dengan diangkat sebagai "khalil" (sebagaimana Nabi Ibrahim).
14).Dinyatakan bahwa khalil lebih tinggi tingkatannya daripada habib (kekasih).
15).Dinyatakan bahwa Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah sahabat yang paling mulia.
16).Hal tersebut merupakan isyarat bahwa Abu Bakar akan menjadi khalifah (sesudah beliau).

Catatan Kaki:
-------...------
(1).Rafidhah adalah salah stu sekte dalam aliran Syi'ah.Mereka bersikap yang berlebih-lebihan terhadap Ali dan AHlul Bait,dan mereka menyatakn permusuhan terhadap sebagian besar sahabat khusunsnya Abu Bakar dan Umar.
(2).Jahmiyah,adalah aliran yang timbul pada akhir Khilafah Bani Umayah.Disebut demikian,karena dinisbatkan pada tokoh mereka yaitu Kahm bin Shafwan At-Tirmidzi yang terbunuh pada tahun 128H.Diantara pendapat aliran ini.Menolak kebenaran adanya asma'dan sifat Allah,karena menurutr anggapan mereka asma' dan sifat adalah ciri khas makhluk,maka apabila diakui dan ditetapkan untuk Allah berarti menyempurnakan Allah dengan Makhluk-Nya.

Wallahu Ta'ala Alam.

(Dinukil dari “Kitab At-Tauhid Al-Ladzi Huwa Haqqullah 'Alal-Abid buah karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah cetakan keempat,jumadal Ula 1424H/Juli2003M).

Insyallahu Ta'ala Bersambung

---------Semoga Bermanfaat Barakallahufik--------
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Amru Farm | AYCUNA
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Mushala Amru Ciangkrong - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by AYCUNA